Selasa, 09 November 2010

Kuliah Umum dan Seminar MICE 2010

Enjoy this post

MICE sebagai suatu industri yang sudah didirikan sejak 1963 kini mulai dikembangkan dan menjadi suatu potensi yang patut diperhitungkan dalam dunia bisnis, maupun pemerintahan khususnya Kementerian Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia.

Sebagai negara yang memiliki banyak potensi, Indonesia mulai menjajaki seluk beluk dalam pengembangan dunia MICE yang diyakini dapat memberikan keuntungan berganda (multiplier effect) tidak hanya untuk pelaku industri MICE secara langsung, melainkan pelaku-pelaku bisnis lainnya yang turut andil di dalamnya.  Oleh karena itu, dapat dikatan industri MICE merupakan potensi besar yang harus digali sehingga dapat menyumbang devisa bagi negara dengan perolehan yang cukup besar dan dapat menjadi sektor alternative bagi industri pariwisata untuk bersaing dengan industri yang pada awalnya menjadi primadona bagi Indonesia, sebut saja sektor Industri Pertambangan dan Perminyakan yang sempat jaya di era kekuasaan Soeharto.

Mengangkat tema "Mengembangkan dan Mempromosikan Potensi MICE dan Pariwisata di Indonesia" dalam acara kuliah umum dan seminar yang diadakan oleh D IV MICE Piliteknik Negeri Jakarta sukses diselenggarakan hari ini, 9 November 2010.

Kuliah Umum dan Seminar yang dimulai sejak Pukul 08:00-14:00 WIB menghadirkan beberapa narasumber profesional, yang memang bergerak dibidang industri MICE dan Kepariwisataan di Indonesia.  Pembicara menyampaikan materi yang berbeda di setiap sesinya.  Seluruh peserta yang berjumlah 200 orang dari beberapa universitas dan politeknik yang tesebar di Indonesia mengakui bahwa apa yang disampaikan narasumber sangat membantu mereka para mahasiswa yang mayoritas adalah bakal calon pelaku MICE yang akan menentukan masa depan industri MICE dan Kepariwisataan di Indonesia.

Sesi pertama diisi oleh Bapak Ida Bagus Lolec selaku Presiden Director Pacific Word Nusantara, dengan pokok pembahasan mengenai "Potensi MICE di Indonesia".  Pada sesi ini, pembicara memberikan materi dengan gayanya yang khas, serius tapi santai, penuh guyonan sehingga peserta sangat antusias dalam mengikuti seminar sesi pertama, terbukti dengan begitu banyaknya peserta yan igin bertanya.

Potensi MICE di Indonesia diambil agar setiap mahasiswa dapat mewakili daerahnya masing-masing, terlebih untuk dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki daerahnaya.  Sesi ini berisikan bagaimana pengalaman narasumber dalama mempromosikan seluruh potensi MICE yang ada di Indonesia, kriteria dalam penetapan suatu destinasi MICE, serta daya saing yang dihadapi Industri MICE di Indonesia dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Sesi kedua diisi oleh Bapak Putu Juarez Robin Putra selaku perwakilan Bali Tourism Board yang dipanel bersama Bapak Indra Sukirno selaku Direktur Pelaksana Convention & Exhibition Bureau, dan Ibu Tike selaku Manager Pemasaran North Sulawesi Tourism Board, dengan pokok pembahasan "Marketing Organization bagi Pelaku MICE".

Pemilahan tema "Marketing Organization bagi Pelaku MICE" pada sesi kedua dianggap penting karena titik awal suau destinasi dapat berkembang adalah bagaimana proses pemasaran yang dilakukan oleh pelaku MICE dengan cara yang lebih sistematis, dan terintegrasi sehingga jelas target pasar yang dituju.  Sesi ini membahas pengalaman-pengalan Bali Tourism Board dan North Sulawesi Tourism Board dalam mempromosikan daerah perwakilannya, mengetahui permintaan pasar terhadap perkembangan industri MICE, penting atau tidaknya suatu Marketing Organization dibentuk, serta promosi yang tepat bagi pemasaran potensi MICE di Indonesia.

Sesi terakhir dibawakan oleh Ibu Tanti Koestanti selaku Kepala Pusdiklat Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia, dengan pokok pembahasan "Strategi Pemasaran Destinasi MICE".  Dalam sesi ini dibahas bagaimana awal mulanya keterkaitan Indonesia dalam pasar dunia Industri MICE, stretegi keikutsertaan MICE Indonesia dalam bidding Internasional, dan seberapa jauh perkembangan industri MICE di Indonesia sampai saat ini.

Acara kemudian berakhir, namun ada acara khusus yang ditunjukan untuk Politeknik Negeri Medan dan Politeknik Negeri Bandung berupa jamuan untuk tanya jawab mengenai perbandingan sistem perkuliahan MICE dimasing-masing Politeknik.  Namun sayang hanya perwakilan mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang hadir, karena seluruh perwakilan Politeknik Bandung sudah pulang terlebih dahulu.

Rebeka selaku perwakilan dari Politeknik Negeri Medan mengakui bahwa seminar ini sangat bermanfaat, dan memberikan appreciate yang tinggi bagi pihak organizer karena dapat menaklukan satu tantangan besar dalam mengorganisr seminar kali ini dalam hal pemilihan venue.  Karena kedatangan presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, venue yang awalnya dilaksanakan di kampus Politeknik Negeri Jakarta yang terletak didalam Kampus Universitas Indonesia terpaksa haru diganti dalam kurun waktu hanya kurang dari 1 x 24 Jam.

Dalam jamuan yang cukup singkat, Dion selaku perwakilan Politeknik Negeri Jakarta juga sangat berterimakasih atas partisipasi dari Poteknik dan Universitas lainnya yang sudah bersedia menghadiri kuliah umum dan seminar ini.

Melalui tulisan ini, marilah sama-sama kita membuka mata dunia, dan membangun kepercayaan untuk mengembangkan  dan mempromosikan industri MICE dan pariwisata di Indonesia, agar kelak menjadi primadona tidak hanya di negeri sendiri melainkan di negeri orang lain.

Kami mengucapkan terimakasih atas  partisipasi peserta, dukungan besar dari Kementerian Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia,  para pendukung acara (Bali Tourism Board dan North Sulawesi Tourism Board), dan majalah Venue sebagai media partner dan promosi acara ini.

Galeri Foto MySpaceMySpaceMySpace


Photo Flipbook Slideshow Maker

0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting