Tersibak di tepi peron menanti besi menggeliat di atas besi tiba di depan kaki
Sekeliling mata menanti melihat wara wiri para calon penghuni gerbong
Tedengar suara palang pintu dari kejauhan, bertanda si gerbong berantai akan menghujam menepi di pinggir peron
Kaki melangkahkan masuk ke dalam gerbong, yah kumuh nan pengap beda dengan gerbong di setiap lorong dalam ruang para wakil rakyat
Ku nyalakan TV, dan ku dengar kembali gerbong terbanting terhempas jauh dari bantalan besi tua besi tua penyanggah kehidupan beratus ratus nyawa
Aku tak mersakan memang, tapi jeritan miris terdengar dari kami para penghuni gerbong Entahlah siapa lagi yang nanti akan menjerit mungkin aku,
bahkan kalian para penghuni setia gerbong
nasib nasib nasib yaa..
penghuni gerbong menjerit kejepit tapi mereka di sana seolah sipit tak melihat kami yang terjepit di gerbong atau bahkan budek tak mendengar jerit
Rabu, 30 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Please leave a comment if you have critics for me