Senin, 17 Januari 2011

Sudahlah Kawan !!

Enjoy this post

Tulisan ini sebenarnya hanya unek-unekku, tak ada yang berlebihan hanya ingin mengambil sikap, sikap dalam menghadapi perubahan yang drastis dalam kehidupan kampusku saat ini.  Perubahan apa?  Perubahan yang aku bahkan beberapa mahasiswa di jurusanku rasakan, sebuah perubahan dari pengambilan keputusan untuk mengacak kelas.

Di beberapa universitas permasalahan pengacakan kelas mungkin bukan hal yang harus disikapi dengan gaya aneh, dan berlebih.  Pasalnya mereka terbiasa dengan sistem pengacakan kelas, sedangkan di kampusku hampir 3 tahun ini sudah tidak diberlakukan, dan baru pada semester genap inilah sistem tersebut kembali digunakan.

Desas-desus pengacakan kelas mulai santer terdengar sejak mahasiswa libur kuliah.  Aku pun melemas seketika, bahkan berontak sebisanya saat mengetahui isu pengacakan kelas.  Beberapa hari sebelum masuk kuliah, barulah isu tersebut menjadi nyata.  Banyak pro dan kontra yang merebak dari mulut mahasiswa, tak terkecuali pada diriku.

Saat itu aku dan beberapa temanku menuliskan keluh kesah kami di akun twitter pribadi milik kami, bahkan beberapa ada yang mengirimkan sms kekecewaannya padaku.  Ya Tuhan, tubuhku sangat melemah, lemas seketika ketika aku mengetahui sahabatku Tiwi, tidak sekelas lagi denganku.  Lemas, marah, kecewa, sedih, berkecamuk menjadi satu.  Baru beberapa setelah itu aku bisa menerima keputusan tersebut dengan ikhlas setelah beberapa pandangan positif di benakku bermunculan.

Pandangan postif apakah itu??

Mungkin sebagian dari kalian yang kontra terhadap keputusan ini seketika akan geram denganku, jika aku di samping kalian hujatan demi hujatan bisa saja kalian lontarkan padaku, tapi ini aku kawan.  Aku bukan kamu, dan kamu bukan aku!  Kita punya pemikiran yang berbeda, dan inilah aku dengan pemikiranku.

Baiklah mari menuju beberapa pandangan positif yang beredar di kepalaku !

1.  Hanya berpisah kelas, bukan berpisah untuk selamanya.

Hampir 2 tahun kebersamaan dengan teman-teman sekelasku terdahulu membuat kami sudah seperti layaknya keluarga kecil bahagia.  Keluarga kecil dimana ada konflik, kecerian, kebersamaan, yang telah mengisi lembar cerita di antara kami.  Mungkin ada pula yang sudah terbentuk ikatan yang lebih dari sekedar teman yakni sahabat.  Dua tahun bukan waktu yang singkat, bukan pula waktu yang lama untuk bisa saling memahami satu sama lain.  Mungkin perasaan takut tidak diterima apa adanya oleh teman baru, dan jauh dari sahabat sendiri adalah faktor utama mengapa terlalu banyak kotntra yang timbul.  Tapi ingat kawan, kelas memang berbeda, tapi selama kelas itu masih berada di salam satu gedung yang sama tidak menjadi masalah.  Toh hanya berpisah kelas, bukan berpisah untuk selamanya.

2. Langkah awal membangun suatu bisnis

Kawan bukankah kita berada di satu jurusan yang akan mengantarkan kita pada dunia bisnis secara lebih dalam???  Tentu kalian sering mendengar kalimat ini dari dosen maupun para alumni "Usahakan link kalian harus kuat!  Perbanyak teman jika ingin sukses membangun suatu bisnis!"  Di sini kawan, di kampus inilah saat kita membangun hubungan pertemanan sebanyak-banyaknya.  Hidup itu epos alias tabungan, ketika kalian berpikir cukup berteman dengan teman sekelas yang sama justru akan terjalin link yang kuat nantinya itu salah besar.

Aku bahkan mungkin kalian tidak sepenuhnya mengenal teman kalian di jurusan, mungkin hanya sekedar mengenal nama, tampang, tanpa mengenal kepribadiaannya.  Jangankan untuk mengenal kepribadiannya, kadang untuk menyapa saja enggan, tapi ketahuilah bahwa masih ada banyak waktu untuk menyaksikan perubahan! Siapa tahu orang yang hanya kita kenal tadi 5 tahun yang akan datang bisa menjdai orang yang berpengaruh bagi kelangsungan bisnis kalian, oleh sebab itu semakin banyak teman yang kalian peroleh saat kuliah, itu menunjukan bahwa langkah awal membangun bisnis dalam diri kalian sudah 30% terlaksana.

3.  Punya cerita baru

Jika kita terpisah dengan sahabat, atau beberapa teman dekat kita yang lain dan bertemu orang baru, pasti akan ada saja topik seputar teman barumu itu yang mau tidak mau suatu saat nanti pasti akan menjadi bahan cerita ketika kalian kumpul.  Bagus kan untuk menemani kumpul-kumpul ala kalian jika tiba-tiba kalian kehabisan bahan obrolan, etss bukan berarti kalian gibah loh! Atau jika anak cucu kalian bertanya bagaimana kalian sewaktu kuliah, mereka tidak akan jenuh dengan cerita kalian dengan objek pembicaraan yang sama, dia lagi dia lagi.  Mungkin dengan adanya penacakan ini kalian bisa lebih kenal si Ini yang suka ngupil sembarangan, si Ono yang suka tidur di kelas, si Itu yang suka kentut, bla bla dan bla.  Hidupmu tidak harus monoton kan dengan adanya cerita baru dari teman baru??

4.  Belajar banyak karakter

"Ah bete gue sekelas sama si ini, itu, ono,"  Ya ya ya , ini juga yang menjadi penyebab kontranya pengacakan kelas "KETIDAK COCOKAN KARAKTER."  Seperti prinsip awalku bahwa, aku bukan kamu dan kamu juga bukan aku, jadi wajar kita memiliki perbedaan karakter sekali pun suatu karakter yang sangat radikal dan sulit untuk kita terima.  Ingat kawan, hidup bukan mengejar kenyamanan, tapi menaklukan ketidaknyamanan menjadi suatu kenyamanan bagi diri kita.  Jika baru kuliah saja kita merasa sangat tidak nyaman dengan karakter beberapa teman baru kita, bagaimana jika sudah terjun ke dunia kerja apalagi dunia bisnis yang luas, terlalu banyak karakter aneh yang bertebaran di luar sana, mungkin sedikit atau banyak pernah kita temui di kampus, jika di kampus kita lebih banyak menemui karakter aneh yang membuat kita merasa tidak nyaman, itu malah bagus bukan?  Artinya ketika kita sudah bekerja dan menemui karkter aneh yang sama, pola pikir kita akan terbiasa untuk menaklukannya.

5.  Mereka lebih tahu yang terbaik untuk kita.

Dulu aku sering berpikir kenapa sering ada keputusan, jika terkadang keputusan itu membuat kita susah, padahal kita belum tahu bahwa sebenarnya keputusan itu akan membawa efek yang sangat baik.  Sehari setelah aku tahu bahwa kelasku diacak, ku ceritakan semua pada ayah, lantas ayah menasehatiku dengan kesimpulan yang bisa ku tarik adalah dengan siapa pun, dan dimana pun kita berada jika kita sudah punya prinsip untuk menjadikan diri kita lebih nyaman, maka tidak akan ada pengaruh apa pun meski kelas di acak.  Aku pun kembali bertanya pada diriku, bagaimana bisa aku melarang hatiku untuk menjalani keputusan yang telah dibuat para petinggi jurusan sedangkan mereka lebih tahu yang terbaik untukku.

Nah itu dia pemikaran positif yang membuatku saat ini sudah lebih bisa menerima keputusan ini dengan legowo.  Ingat kawan, kita bukan bocah kemarin sore alias yesterday afternoon boy yang berpikir bahwa hidup adalah senang-senang dengan teman saja, saatnya menabung pertemanan demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang.  Jika kamu saat ini berpikir kamu hebat, punya banyak segalanya sehingga kamu hanya bergaul dengan teman yang kamu anggap selevel dengamu, maka ingatlah hakikat dirimu saat ini hanya parasut yang terselubung indah di mata orantuamu, dan aku, kamu, dia, mereka, bahkan kita masih memiliki banyak waktu untuk membuktikan akan seperti apakah kita ke depan???  Hari esok adalah kamu dan hari mu ke belakang!!  Sekali lagi, kita berhak untuk bicara, jika tulisanku dianggap menyimpang, mohon maaf yah!MySpaceMySpaceMySpace


Depok, January 17th 2011

0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting