Senin, 01 November 2010

Susahnya Mencintai Seorang Ikhwan

Enjoy this post

Ikhwan merupakan sosok lelaki yang begitu sempurna, memiliki wawasan yang lebih luasa tentang agama islam dibandingkan dengan lelaki pada umumnya. Keluasan hati dan pikiran mengantarkan seorang ikhwan memiliki keseimbangan antara logika dan perasaan dalam memandang satu masalah, termasuk masalah hati.

TIDAK MUDAH. Itulah 2 kata untuk menggambarkan perasaan setiap wanita yang hatinya tertaut untuk mencintai seorang ikhwan. Faktanya, banyak wanita yang mengagumi sosok lelaki yang memiliki kepribadian seorang ikhwan. Bukan tanpa alasan yang hanya dipandang secara subjektif, tetapi juga secara objektif berdasarkan analisa kepribadian yang ditunjukan oleh seorang ikhwan.

Saya memang bukan seorang akhwat, meski saya masih ke dalam kategori jlbab metal tetapi saya masih sangat menjaga kewajiban saya sebagai seorang muslimah. Saya memang pernah beberapa kali mencoba memiliki hubungan yang istilah gaulnya disebut "PACARAN", sempat beberapa kali menambatkan hati pada sosok lelaki, namun sangat berbeda ketika saya menyadari saya mulai mengaggumi seorang ikhwan.

Dia memperlakukan wanita dengan lemah lembut tanpa makna. Begitulah sikap seorang ikhwan. Meski pada kodratnya lelaki memiliki 1 nafsu dan 99 cara, berbeda dengan wanita yang memiliki 99 nafsu dan 1 cara, namun seorang ikhwan masih dapat mengendalikan setiap nafsunya sekalipun untuk mendapatkan sesuatu.

Seorang ikhwan lebih menggunakan nalar dan kebenaran ajaran islam, itu mengapa sangat sulit merebut hati seorang ikhwan. Cinta seorang ikhwan akan berlabuh pada satu cinta yang hakiki pada Allah sang Maha Pencinta, bukan sekedar cinta semua yang hanya menaklukan hati pada nafsu.

Teringat celutakkan ayah di tengah perbincangan kami mengenai pendamping hidup. Beliau berujar, jika kamu ingin mencari seorang imam dunia akhirat, carilah di masjid, tetapi jika hanya ingin memiliki imam untuk kebahagian dunia carilah di Mall. Apa yang dia lakukan, akan menggambarkan dan membentuk pola kepribadiannya.

Mencintai seorang Ikhwan lebih sulit dibanding mencintai seorang lelaki tampan sekalipun.

Beruntung menurut orang menjadi saya, karena pernah mendapatkan lelaki dengan ketampanan yang sangat diidamkan oleh wanita. Saya pikir saya bukan beruntung, hanya saja itu sudah menjadi takdir dalam kehidupan pembelajaran percintaan saya. Faktanya sering kita temukan lelaki dengan kelebihan fisik, namun tidak memiliki kelebihan hati untuk menjaga perasaannya. Dengan kata lain kita bisa mengatakan lelaki tampan cenderung lebih gampang jatuh cinta, jatuh cinta seperti apa? Jatuh cinta yang hanya menyampingkan logika dan mengedepankan nafsu.

Bagaimana pun, Allah menakdirkan cinta setiap umat-Nya di altar Lauhul Mahfudz, berdoa dan berusaha mencari yang terbaik. Cinta yang indah adalah cinta yang mendekatkan kita pada Sang Khalik, bukan pada cinta yang justru membuat kita terjerumusa dalam kemerosotan iman dan kedangkalan logika dalam menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Percaya atau tidak, saya saat ini lebih banyak berdzikir dan bertasbih saat hati saya terlalu berlebih memujanya, bukan karena saya sedang menyanjungnya, tapi karena saya telah sadar untuk memaknai cinta.

Cinta Hadir atas Ridho Allah,
dan Cinta Kembali hanya untuk Allah,
Dimiliki, dirasakan, dan dimaknai hanya untuk Allah,

Depok, 1 November 2010

0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting