Kamis, 25 November 2010

sajak pengharapan seorang hamba yang hina

Enjoy this post


Entah aku mengadu pada siapa kecuali pada-Mu Ya Rabb,ada kegelisahan dalam diri hamba yang Engkau tahu itu adalah dosa terbesarku,aku lalai,bahkan untuk menulis ini aku tak henti meneteskan air mata sesalku.


Sungguh perihal hati dan kegusaran ini ku serahkan pada-Mu Ya Rabb,Engkau yang berhak atas diriku,tapi izinkan aku untuk hidup lebih lama mendampangi kesensdirian ayah ibuku,menjadi apa yang mereka inginkan.



Sungguh tubuhku gemetar tak terkendali, nafasku terengah-engah saat pikiran ini terbang merasuk sudut kecil sistem sarafku. Entah aku ingin sebuah kepastian yang jelas, aku ingin semua pemikiran kusamku akan apa yang aku takutkan sirna dalam sekejap, dalam keyakinan "Aku akan hidup 1000 tahun lagi bersama ayah ibuku".



Kesal berkecamuk kesal, wajahku kusam tak terelakkan, tak seperti Lily putih yang berdiri tegak, nama yang baik yg tercipta untukku dan semua tertulis di lauhul mahfudz.



Engakau titipkan aku pada keluarga yang penuh keberkahan atas keimanannya pada-MU, semua tersa sangat sempurna bagiku, tapi kesempurnaan itu seolah sirna manakala aku menyadari ketakutanku tidak bisa menjadikan ayah ibuku sempurna setelah matinya karena memiliki diriku.



Mereka tidak salah mendidikku, saat pertanggungjawaban atasku dilimpahkan oleh-MU, jangan siksa mereka karena aku yang salah menjaga amanat mereka.



Sekali lagi dalam sujudku, dalam sisa umurku ku pertaruhkan hatiku untuk sebuah kebahagian yang kupersembahkan untuk ayah ibuku di Yamull Mahsyar nanti. Jadikan kami utuh dalam dekpan kebersamaan seperti saat ini bersama Rassul dan kaum muslimin lainnya.



Beri aku kesempatan hidup lebih lama lagi Ya Rabb aku mohon dengan sangat

0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting