Kamis, 25 November 2010

Kalo guru jadian sama muridnya???

Enjoy this post

Tulisan ini saya buat bukan karena saya naksir guru saya atau pun memiliki hubungan spesial yang kata anak muda jaman sekarang di sebut "JADIAN alias PACARAN" .  Tulisan ini sekedar cerita pengalaman mengenai beberapa orang terdekat saya yang mengalami kejadian Murid jadian sama Gurunya !

Sebelumnya kita mulai dari cerita saya pribadi.
Sejak beberapa bulan ini tepatnya saat saya memasuki bangku semester 3 saya mendapatkan satu mata kuliah baru yang sejujurnya sangat saya tidak sukai.  Untuk mata kuliah ini saya mendapatkan dosen yang nampaknya terlihat masih sangat muda.  Entah berawal dari mana saya pun mulai jadi bahan ejekan dengannya.  Istilah anak muda jaman sekarang bahan CENGAN. 

Beberapa hari yang lalu saya terlibat perbincangan dengan salah satu pengajar saya yang cukup gaul.  Sebut saja Pak Parto.  Beliau memang terkenal gaul, saking gaulnya beliau serba tahu berita yang sedang hangat di kalangan mahasiswa, tak terkecuali dengan gosip seputar saya dengan dosen yang sudah lama menjadi bahan cengan.

Pak Parto : " Heh Ly, gimana sama si Eko (sebut saja begitu)"

Saya yang saat itu sedang asik memainkan handphone kontan menjawab
"Hah, gimana apanya Pak ! Gosip aja nih !"

Pak Parto: " Ya gak apa-apa kali kalo bener ! Kamu single dia single, kamu masih muda dia masih muda cocok lah !"

Saya pun hanya tertawa geli sambil berujar
" Hahah, bapak aneh-aneh aja ! Dari jaman kodok betelor kecebong gak ada Pak kamusnya murid jadian sama guru !"

Pak Parto : " Sok tahu kamu ! Saya kan lahir duluan, banyak kok temen saya yang kayak gitu ! Cinta kan manusiawi, gak mandang buluh !"

Sambil meninggalkan pembicaraan ini saya berkata
"Hahah, udah ah pak gak usah dibahas !"

Setelah menghadapi perbincangan itu, saya pun teringat akan cerita kakak sepupu saya yang sebentar lagi menikah.  Menikah dengan seorang pengajar yang juga mengajar dirinya.  Saya tertawa geli, manakala saya mengingat kejadian demi kejadian yang sering diceritakan pada saya mengenai bagaimana dia mempertahankan hubunganya.

Saya pun dapat merasakan betapa sulitnya ketika dihadapi permasalahan hati yang berbentur profesi.  Butuh kesabaran dan keihlasan untuk mau berbagi.  Apa pun profesi, berapa pun usia ketika Tuhan menganugerahi sebuah perasaan tidak akan ada yang bisa mengingkari sekali pun sudah ditutupi.  Itulah yang saya lihat dari kekuatan perasaan yang dimiliki kakak sepupu saya terhadap pendampingnya.

Saya bersyukur karena akhirnya kakak sepupu saya dapat hidup bahagia meski diawal hubungan mereka mendapat cobaan yang berar berupa main kucing-kucingan, semoga bahagia kakakku tersayang !!




0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting