LOMBA BLOG DEPOK 17 Juli-17 September 2010
Istilah Jablay sebenarnya istilah yang lebih halus ketimbang Perek, tetapi tidak lebih halus dari PSK. Beberapa hari lalu sekedar iseng melintasi daerah Jatinegara saya dan sepupu saya mencoba bereksperimen menyewa seorang Jablay sebut saja dia BUNGA.
Bunga ternyata masih berumur sama dengan saya hanya beda beberapa hari, wow dunia yang terlalu rumit untuk anak seumuran kita. Sudah hampir tiga tahun Bunga ngejablay. Menerjang dinginnya angin malam di sepanjang kawasan Jatiegara, membiarkan tubuh semoknya terurai dengan busana yang tak berisai, bahkan mempertaruhkan agama. Tidak tanpa alasan Bunga menjadi seorang jablay. Awalnya dari sebuah kebutuhan yang disebut KEBUTUHAN EKONOMI.
Lahir dari keluarga yang tidak mampu, Bunga merantau dari kota kelahirannya di ujung Jawa Barat. Mengadu nasib untuk mendapatkan hal baik, malah justru terbalik. Bunga saat itu bingung, dia mencoba peruntungannya dari pabrik ke pabrik, tapi tidak ada satupun yang mau menerimanya. Sampai akhirnya Bunga memilih untuk menerima tawaran temannya untuk menjadi JABLAY. Swit swit prikitiw ala lelaki idung belang yang minta digoyang diajak kasur sudah menjadi hal yang lazim bagi dirinya.
Tidak banyak memang rupiah demi rupiah yang dia dapat, rasa sakit bekas "DIJAJALIN" terkadang lebih banyak ketimbang upah yang dia peroleh . Dalam waktu semalam dia bisa melayani 5 orang lelaki sekaligus. Awal dari sekedar jajal lama-lama nmenjadi nagih, ternyata hubungan sex itu bisa menjadi kebutuhan bagi orang yang sudah terbiasa melakukannya (wah wah wah). Bunga ingin lepas dari hidupnya, rasa takut akan HIV AIDS terus menjalar di seluruh cabang saraf pemikirannya.
Mungkin dia heran dengan saya yang tengah malam keluar dengan seorang lelaki, dia tidak tahu bahwa lelaki yang bersama saya adalah kakak sepupu saya. Nyeletuk agak nyeleneh tapi berbobot memberikan pelajaran yang cukup menampar bagi saya Bunga berkata
"Kamu ngapain malem-malem berkerudung lagi berduan sama lelaki? Aneh saya, terkadang orang yang berpendidikan bahkan beragama sekalipun mau saja ditipu dengan muslihat lelaki, bilang sih sayang pacaran tapi dibelay-belay mau aja. Mereka gak pernah tahu sih rasanya jadi kami gimana, liat deh cewek-cewek kaya yang orantuanya banyak duit, mereka bukan bersyukur manfaatin duitnya malah secara gak langsung udah kayak jablay, clubbing lah, mesum di mobil lah, jalan-jalan sana sini grepean segala macem, bahkan yang mirisnya kalo liat cewek berkerudung tapi mesra banget sama cowoknya. Mending saya deh jablay tapi saya tahu cara sopan santun sama orangtua. Jablay sih tetep jablay, tapi di luar profesi saya, saya tetep menjaga harga diri saya. Saya punya pacar tapi saya gak pernah mau pacar saya macem-macemin saya, nyium kening saya saja tidak saya izinkan. Saya mau dia mencintai saya apa adanya , kalo masalah dia nantinya tahu saya jablay yah itu urusan belakangan."
Aduuuh bener juga yah kata si Bunga, jujur saya malu, malu semalu malunya saya punya urat malu. Dari kat-kata Bunga saya bisa merasakan sakitnya dia berada diposisinya sekarang, dan saya juga tahu betul bahwa Bunga adalah wanita yang sebenarnya menjunjung tiggi cinta dan drajatnya. Saya sudah punya pandangan rendah tentang Bunga dan profesinya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan JABLAY, yang salah mungkin karena mereka tidak seberuntung kita yang diberi kekayaan hati untuk tetap bejalan lurus sekalipun susah. Bener juga lagunya eyang Titiek Puspa, tidak ada yang salah dari seorang "KUPU-KUPU MALAM"
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh .. apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tau Tuhan penyayang umatnya
Oh .. apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tau hanyalah menyambung nyawa
0 comments:
Posting Komentar
Please leave a comment if you have critics for me