Selasa, 15 Maret 2011

JENUH

Enjoy this post

Saya berada di titik kejunahan yang teramat saat ini.  Entahlah bagaimana saya menafsirkan kehidupan ini, saya bukan mengeluh Tuhan, tapi saya ingin bercerita bahwa saya saat ini benar-benar sangat jenuh.

Saya lemah bahkan sangat lemah.  Saya hanya seekor anak ingusan kerdil yang selalu menatap kosong ke depan dan berharap suatu saat nanti tatapan kosong itu saya isi dengan senyuman kebahagian.  Tapi apa???  Saya menangis sejadi-jadinya pagi ini.

Di ruang kecil yang saya singgahi nyaris dua tahun ini, saya menangis karena saya benar-benar berada di titik kejenuhan.  Jenuh dengan rutinitas kampus, jenuh dengan tugas yang membabi buta yang datang silih berganti bagai ombak, lantas pecah di tepian pantai tanpa makna.

Saya benci saat saya berada di titik kejenuhan tapi hati ini tidak bisa melawannya.  Saya pengecut, cemen, bukan mental tempe bahkan bermental tahu.

Saya rindu ayah ibu saya.  Saya benar-benar merindukan mereka, terlebih ayah.  Hampir sebulan ini mata kami tidak saling menatap satu sama lain, bibir kami tidak saling membalas guyonan satu sama lain.  Saya benar-benar merindukan ayah saya.  Benar-benar rindu.

Hanya pesan singkat berisi semangat untuk saya yang ayah kirimkan tiap pagi yang mampu memberikan energi positif paling tiak untuk kaki saya melangkah ke altar ilmu.

Saya tidak ingin seperti debu yang beterbangan tanpa makna, tanpa arah.  Saya ingin menjadi yang kuat, saya ingin menjadi manusia yang tidak mengeluh bahkan ketika berada di titik kejenuhan sekali pun.

"AKAN ADA KEBAHAGIAN DI HARI ESOK UNTUK KEJENUHAN DI HARI INI"
Thanks ayah!
I really miss you!

0 comments:

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting