aku meluncur seperti es yang jatuh dari reruntuhan longsor
menerjang segala yang ada dalam kebekuaan es yang menjulang angkuh
aku percaya bahwa aku akan bertepi pada satu pencairan yang entah berantah akan ku tepikan
aku menemui mu sang matahari, yang telah menenggelamkan bulan ku di atas kabut pagi
aku terpaku menatap sekeliling ku berujar kata cinta,
menggelamkan ku pada tawa yang tak bisa ku beritakan pada hari yang telah menepikan jam
wahai mentari,
beritakan pada bulan yang telah menyamarkan segalanya bahwa aku cinta dia
tenggelamkan aku pada satu hati yang aku mau
tenggelamkan aku pada tawa yang membuat ku malu
pada tawa yang membuat ku cinta setengah mati
aku hanyalah pujangga yang kemarukan cinta,
pujangga yang berlebih menanti inta
dan pujangga yang mengagungkan cinta
padahal setapak pun aku belum menemui cinta..
(ziah muharam)
0 comments:
Posting Komentar
Please leave a comment if you have critics for me