Sabtu, 13 Februari 2010

SATU CERITA UNTUK BERIBU DERITA AKIBAT CINTA BUTA


 Mama oh mama Aku ingin pulang 
Ku rindu padamu 
Dulu tak mendengar nasihatmu 
Mama maafkan anakmu 
Mama oh mama Aku ingin pulang 
Ku rindu padamu
 Dia yg ku cinta telah berdusta
 Kini tinggalkan anakmu 
Hidupku kini tiada arti 
Bagaikan burung di dalam sangkarnya 
Ku ingin bebas dari derita 
Mama tolonglah diriku 
Dari belenggu cintanya
 Cincin emas melingkar 
Dia berikan dulu 
Untuk apa kalau ia tak cinta 
Gaun bersulam sutra 
Dia berikan dulu Untuk apa kalau ia tak rindu 
Keringlah sudah airmataku 
Mama aku ingin pulang 

Siapa yang tidak mengetahui lagu tesebut.yah, menyenuth kalbu setiap pendengarnya, bukan hanya dari suara penyayinya yang cukup legendaries pada tahun 90an yakni Nikke Ardilla, tapi karena liriknya pula yang memiliki banyak pesan untuk kita khususnya perempuan. Lagu ini bercerita tentang kerinduan dan rasa penyesalan yang teramat dalam dari seorang anak terhadap orangtuanya. Idak salah lagi, lagu ini menceritakan kisah betapa menyesalnya seorang anak yang tidak mendengar nasihat orangtuanya ketika cinta telah membutakan mata hatinya untuk menentang amanat sang ibu. Kita tidak ingin cerita dalam lagu tersebut menjadi sebuah cerita kepedihan yang sama.

 Tulisan ini terinspirasi untuk seorang perempuan yang kuat yakni ibu. saya pernah merasakan bahwa semua perkataan yang pernah ibu saya berikan yang justru saya langgar menadi suatu hal yang perih dan menyesalkan. Ibu tidak ada hal yang buruk yang akan ia berikan kepada ananknya, memang mungkin terkadang cara penyampaian maksudnya salah, hal tersebut karena dasar kewanitaan yang ibu miliki yang lebih gampang emosi. “Perempuan yang baik kelak mendapatkan lelaki yang baik pula, dan semua akan terasa indah ketika waktunya tiba, jangan pernah memakskan diri mu pada satu posisi yang memang belum pantas kamu berada di sana.” Itu adalah wejangan dari ibu saya yang pernah saya abaikan ketika saya mulai dibutakan oleh cinta yang tidak murni. Sesal sekarang yang saya rasakan, tapi inilah hidup dan proses, saya mmemang belum pantas berada di sana.” 

Itu adalah wejangan dari ibu saya yang pernah saya abaikan ketika saya mulai dibutakan oleh cinta yang tidak murni. Sesal sekarang yang saya rasakan, tapi inilah hidup dan proses, saya merasa bahwa saya adalah orang yang paling menyianyiakan kesempatan yang ada. Saya sekarang merasakan perihnya pengabain saya. Saya sekarang paham bahwa jangan pernah bertanya mengapa orangtua kita melarang sesuatu yang menurut kita itu menyenangkan, karena memang oangtua kita lebih paham tentang hidup dibangding kita. Ibu pernah berkata kepada saya tentang banyak hal mengenai memilih calon pendamping, masih lama memang untuk saya, tapi ini adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup saya terlebih saya adalah anak tunggal. 

Ibu selalu berpesan kepada saya mencari lelaki yang bertanggung jawab baik secara materi maupun batin. Ibu menginginkan saya memiliki suami yang tingkat pendidikannya lebih tinggi dari saya dan umur yang maksimal tiga tahun lebih tua, bukan tanpa sebab ibu saya berpesan seperti itu. Empat tahun yang akan datang persaingan global menuntut pendidikan yang tinggi untuk sebuah harga mati yang bernama gaji. Istri jangan sampai memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari suami, karena sedikit atau banyak akan mempengaruhi kehidupan berumah tangga, dan jangan sampai kita seorang istri dimanfaatkan oleh suami. Usia suami yang lebih tua mempengaruhi kedewasaa, ditambah permpuan ketika meikah akan terlihat lebih cepat tua, masa kita mau suami kita nantinya berpaling dengan wanita lain. Akan tetapi yang terpenting ketika kita memilih seorang suami atau istri adalah liat dari agamanya. Karena hadits menyebutkan betapa pentingnya agama menopang seluruh kehidupan rumah tangga nanti, apalagi buat kalian yang sekarang bisa hidup senang dengan limpahan harta yang ayah kalian berikan pasti kalian tidak ingin kehidupan saat kalian hidup berumahtangga nanti berubah menjadi kesusahan. ketahuilah bahwa ketika kalian menikah dan hidup kalian justru menderita, orang yang merasa paling bersalah dan tersakiti adalah orang tua kalian. 

Lelaki atau perempuan yang kita lihat dari kekuatan agamnya, pasti akan lebih memahami kodratnya kelak. Rasa tanggung jawab yang kuat adalah hal yang terpenting, saat ini sebagian dari kita perempuan sudah dibutakan oleh cinta tanpa melihat kenyataan bahwa hidup bukan sekedar cinta. Pacaran adalah awal dari sebuah kebohongan belaka, karena baik buruknya pasangan baru akan terlihat ketika sudah menikah nanti. Namun ketika kalian memilih unutk berpacaran, nilailah baik buruknya pasangan kalian secara seimbang, bahkan alangkah lebih baiknya kalian menimbang dari segi negative yang dimiliki. Mengapa dari segi negative?? Saya memang belum punya banyak pengalaman dalam berumah tangga, tapi sekedar mengamati bahwa sikap negative yang dimiliki pasangan kita adalah penentuan untuk rasa nyaman kita selanjutnya. Ketika kenegatifan itu muncul, kita harus bisa memahami diri kita pakah kita akan mampu untuk menerima kekurangan itu, berpikir pakai pikiran jangan perasaan. Karena ketika kita memikirkan dengan perasaan pasti secara tidak langsung kita akan dibutakan oleh cinta, tanpa melihat dan menyadari bahwa itu akan mendzolimi diri kita sendiri. 

Cinta bukan suatu hal yang menerima kekurangan untuk sebuah kesenangan yang padahal membuat kita tersiksa. Berpacaran sejauh apa pun akan menjatuhkan kita kejurang perendahan diri dan martabat. Ketika kita menginginkan cinta itu datang dari orang yang kita inginkan, kenali dia terlebih dahulu sebagai sahabat, jika memang dia adalah yang terbaik untuk mu, Allah pasti memberinya untuk mu, ingat bahwa kita diberikan Allah bukan apa yang kita inginkan tapi apa yang kita butuhkan. Dan bagi kalian perempuan atau lelaki yang sedang kecewa karena kalian sekarang single alias ngjomblo, percayalah bahwa saat ini kalian belum membutuhkan itu, dank arena terlalu banyak kebahagian yang akan kalian dapatkan dalam kesendirian kalian. buat para lelaki, pahami bahwa kalian adalah pemimpin bagi rumah tangga kalian kelak, yang bukan untuk memuaskan kebutuhan biologis kalian nanti, kehidupan kedepan akan lebih sulit. kalian adalah penopang segalanya, sekarang kalian bisa bersenang-senang bahkan ketika kalian memperlakukan kekasih anda dengan ketidaksenonohan, percayalah bhwa karma akan menimpa anak gadis kalian kelak. kaliah adalah nahkoda bagi kapal yang akan mengarungi bahtera laut yang luas dan terjal, kalian harus siapa secara materi, jangan menganggap yang penting ketika berumah tangga nanti masih bisa buat makan, pikirkan bahwa akan ada titipan dari Allah SWT yang harus kau berikan limpahan kesenangan berupa ketercukupan dia untuk mendapatkan ilmu yang layak, kemewahan tidak bisa dinilaidari seberapa banyak uang yang kalian berikan nanti, tapi seberapa banyak kalian bisa memberikan fasilitas yang baik untuk anak kalian mendapatkan ilmu, dan jika sekrang anda adalah satu dari berjuta orang yang melalikan ilmu dan segala apa yang telah dipenuhi oleh orang tua anda untuk anda, jangan pernah menyesal dan menyalahkan anak anda ketika anda akan merasakan hal yang sama seperti orangtua anda rasakan saat ini yakni "BETAPA PEDIHNYA KELALAIAN YANG KALIAN PERSEMBAHKAN"

2 comments:

ben mengatakan...

dek zara muharam, saya senang sekali melihat seorang gadis kecil mau mendengar tentang akbar nya allah. setelah aku membaca cerita kamu di internet, sebenarnya aku kasihan melihat sepupumu namun demikian yang sudah ya jangan diulangi lagi karna allah sangat benci kepada orang yang suka membuat keruaskan dimuka bumi, maksudnya allah paling benci kepada orang yang suka merusak dirinya, maka nya allah mengatakan selamatkan dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, sungguh orang yang berada didalam neraka itu adalah orang suka merusak diri, jika dia tidak bisa menghargai dirinya bagaimana dia bisa menghargai orang lain, jadi cobalah memperbaiki diri dari sifat2 yang merugikan diri karna islam itu sifatnya menyelamatkan, artinya selamat dunia akirat dan bukan menghancurkan, menjadi anak yang soleh itu harus ada ilmunya, janganlah kita menjadi budak dari hal-hal yang kita ciptakan dan mengabdi kepada yang kita ciptakan itu, memerdekakan budak itu besar pahalanya katanya masuk sorga, ternyata budak itu kita sendiri, nah mari kita lepaskan perbudakan itu, maksudnya terlepas dari hawa nafsu kita sendiri untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memperbudak kita, pelajaran pertama untuk kamu, mengabdi yang dikatakan allah itu adalah mengabdi kepada kedua orang tua, maksudnya berbakti atau jangan sampai rusak diri kita oleh hawa nafsu kita, itulah salah satu ciri-ciri dari anak yang soleh

Unknown mengatakan...

iyah terimakasih mau membaca tulisan saya. saya dan sepupu saya adalah orang yang sedang berbenah diri menjadi umat yang lebih baik. sungguh menjadi yang terbaik sulit, tapi menjadi lebih baik lebih mudah karena kita memilii banyak proses untuk mencapai kebaikan. semoga hati ini senantiasi kuat pada pendiriian untuk menjadi wanita yg shalehah. amin

Posting Komentar

Please leave a comment if you have critics for me

 

Template by Best Web Hosting