Dua periode sudah Indonesia menikmati rasanya dipimpin oleh
seorang pemimpin yang dipilih secara langsung oleh rakyat pasca reformasi
1998. Tinggal menghitung hari bagi kita
untuk menentukan siapa pemimpin kita kelak.
Tulisan ini saya buat hanya untuk sekedar menampung aspirasi saya
sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, bukan untuk berkampanye membela si 1 atau
si 2, bukan pula untuk memperkeruh keadaan yang semakin ruwet yang keburu
beredar di sosial media, koreksilah jika tulisan saya kali ini dianggap keliru,
mari kita belajar menjadi pemilih yang cerdas, terutama saya yang baru tahun
ini bisa merasakan pest demokrasi yang sesungguhnya.
Berbicara menganai pemilihan umum, mari kita kaji dalam dua
aspek yakni pemilu legislative (DPR, DPRD, DPD) mereka semua adalah wakil
rakyat yang akan menjalankan konstitusi penuh terhadap NKRI, mereka pemegang
amanat terpenting dimana segala
peraturan perundang-undangan yang menjadi penentu hidup dan matinya rakyat
Indonesia selama satu periode kedepan bahkan lebih karena kita tahu bahwa
undang-undang bersifat kekal selama tidak ada amandemen yang menggantikan
bahkan menghapuskan undang-undang tersebut, yang mengatur keungangan bangsa dalam
APBN, dan penentu iya atau tidaknya keputusan yang dibuat oleh presiden. selengkapnya tentang sistem politik Indonesia
Jujur saya menyesal karena di pemilu legislatif kemarin
belum menggunakan hak pilih saya secara bijak.
Mungkin ini permasalahan hampir semua rakyat Indonesia, 500 kursi itu
tidak sedikit, artinya sebagai rakyat kita juga merasa kesulitan untuk mengenal
siapa dan bagaima para calon pemimpin kita.
Tapi sudahlah, anggap saja ini pelajaran bagi saya jika kelak masih bisa
memilih pemimpin berikutnya.
Pemilihan kedua adalah pemilihan presiden yang akan
dilaksanakan 9 Juli 2014. Politik itu
ibarat kita sedang jatuh cinta, dibutakan dengan segala penilaian yang pada
dasarnya belum tentu 100% kita tahu.
Kita gerah dengan pemberitaan negative yang saling menjatuhkan
masing-masing calon presiden, padahal salah satu diantara mereka adalah calon
pemimpin kita, dan tidak sepatutnya pula kita membuka aib orang lain, dengan
maksud dan tujuan apa pun itu.
Sebagai seorang umat islam saya percaya Firman Allah SWT
dalam QS. Al-Baqarah ayat 247:
Dan Nabi mereka pula berkata kepada mereka:"Bahawasanya Allah melantik
Tholut menjadi raja bagi kamu. Mereka menjawab: "Bagaimana dia mendapat
kuasa memerintah kami, sedang Kami lebih berhak dengan kuasa
pemerintahan itu daripadanya, dan ia pula tidak diberi keluasan harta
kekayaan?" Nabi mereka berkata:" Sesungguhnya Allah memilihnya (Tholut)
menjadi pemerintah kamu, dan mengurniakannya kelebihan dalam lapangan
ilmu pengetahuan dan kegagahan tubuh badan". Dan (ingatlah), Allah
jualah Yang memberikan kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang
dikehendakiNya; dan Allah Maha Luas (RahmatNya dan PengurniaanNya), lagi
meliputi ilmuNya."
Notes: Raja Tholut adalah seorang raja yang dipilih oleh dalam peperangan melawana pasukan Jalut untuk memperebutkan tanah Palestin, dimana Bani Israel merasa Tholut tidak pantas menjadi seorang raja karena beliau hanyalah seorang petani yang miskin.
Perlu digaris bawahi bahwasanya Allah yang berkehendak atas siapa saja yang akan diberikan amanat dalam pemerintahan. Biarkan segala perkara setelahnya menjadi urusan Allah SWT, tugas kita sebagai anak bangsa adalah memilih calon ulil amri yang akan menjadi pemimpin kita kelak
QS. An-Nisa ayat 58:
(Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat).
Dan mentaati keputusan yang sudah dibuat adalah keputusan sesudah para pemimpin itu terpilih,
QS. An-Nisa ayat 59:
Wahai orang-orang beriman, ta’atilah Allah dan RasulNya dan ulil amri di antara kamu …
Layaknya cinta yang sedang mencari pasangan, tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk para pemimpin kita kelak. Pemilihan Umum 2014 ini adalah forum demokrasi, bukan democrazy, dimana setiap orang berhak memilih yang menurutnya baik, tidak ada yang salah, yang salah adalah orang yang bersikap acuh terhadap bangsanya.
Lovelill
Bekasi, 30 Juni 2014
Sumber:
- Al-Quranul Karim http://quran-terjemah.org/
- http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/07/ketatanegaraan-indonesia-struktur-pemerintahan-amandemen-lembaga-negara.html
- http://majlisdzikrullahpekojan.org/kisah-quran-dan-hadist/kisah-talut-dan-jalut.html
0 comments:
Posting Komentar
Please leave a comment if you have critics for me